Hamid tolak rencana pengadaan Mobdin Waket Dewan


Wakil Ketua (Waket) DPRD, Hamid Noor Yassin yang disebut-sebut bakal menjadi penerima dalam rencana pengadaan mobil dinas (Mobdin) untuk unsur pimpinan Dewan pada APBD Perubahan 2011 memastikan akan mengikuti sikap partainya menolak rencana tersebut.

Alasannya, kondisi keuangan daerah masih sangat memprihatinkan.

Hal tersebut disampaikan Hamid, saat ditemui wartawan seusai mengikuti rapat Badan Anggaran tahap II di Ruang Paripurna DPRD, Selasa (23/8/2011).

Terkait rencana itu, Hamid menegaskan sejak awal dirinya tak pernah meminta Mobdin baru. Meskipun seperti diakuinya, Mobdin jatahnya yang ada saat ini yaitu Toyota Kijang buatan tahun 2003 bernomor polisi AD 12 R kondisinya kurang layak.

“Saya sudah sekitar setahun ini tidak pernah memakai mobil dinas saya karena memang tidak nyaman dipakai. Bisa diibaratkan pakai mobil itu kalau hujan kehujanan, panas kepanasan. Tapi saya tegaskan sejak awal saya tak pernah minta. Mungkin teman-teman memandang pimpinan kok mobilnya seperti itu. Jadi mereka mengusulkan,” katanya.

Meski aturan memang mensyaratkan dirinya memiliki Mobdin demi kelancaran tugas dan pelayanan masyarakat, Hamid mengaku tidak pernah mempermasalahkan ada atau tidaknya Mobdin bagi dirinya.

Sebab selama ini dia merasa sudah bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan fasilitas kendaraan milik sendiri.

Selain karena partainya, PKS, sudah menyatakan sikap menolak rencana pengadaan tersebut, yang mana juga harus diikutinya sebagai kader, Hamid mengatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana itu juga karena menyadari kondisi keuangan daerah yang masih sangat memprihatinkan.

Ada defisit senilai Rp 18,9 miliar yang harus ditutup dengan pemangkasan di berbagai sisi.

“Kalau memang rencana ini masih bisa ditunda, saya kira itu lebih baik. Anggarannya bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih prioritas,” ujarnya.

Leave a comment